Ucapan “Jazakallahu Khairan” dan “Waiyyakum” dan Hukumnya
Diposting oleh Unknown di Selasa, Desember 28, 2010
Label: Akhlak
Sekuntum “Cinta” Pengantin Syurga
Bila seorang kekasih telah singgah di hati, pikiran akan terpaut pada cahaya wajahnya, jiwa akan menjadi besi dan kekasihnya adalah magnit. Rasanya selalu ingin bertemu meski sekejab. Memandang sekilas bayangan sang kekasih membuat jiwa ini seakan terbang menuju langit ke tujuh dan bertemu dengan jiwanya.
Diposting oleh Unknown di Senin, Desember 27, 2010
Tips Dan Kiat mencari Jodoh
Allah telah menciptakan manusia berpasang-pasangan, supaya muncul suatu ketenangan, kesenangan, ketenteraman, kedamaian dana kebahagiaan. Hal ini tentu saja menyebabkan setiap laki-laki dan perempuan mendambakan pasangan hidup yang memang merupakan fitrah manusia, apalagi pernikahan itu merupakan ketetapan Ilahi dan dalam sunnah Rasul ditegaskan bahwa “Nikah adalah Sunnahnya”. Oleh karena itu Dinul Islam mensyariatkan dijalinnya pertemuan antara laki-laki dan perempuan dan selanjutnya mengarahkan pertemuan tersebut sehingga terlaksananya suatu pernikahan.
Namun dalam kenyataannya, untuk mencari pasangan yang sesuai tidak selamanya mudah. Hal ini berkaitan dengan permasalahan jodoh. Memang perjodohan itu sendiri suatu hal yang ghaib dan sulit diduga, kadang-kadang pada sebagian orang mudah sekali datangnya, dan bagi yang lain amat sulit dan susah. Bahkan ada kalanya sampai tua seseorang belum menikah juga.
Diposting oleh Unknown di Senin, Desember 27, 2010
Ibu, Uhibbuki Fillah
Diposting oleh Unknown di Senin, Desember 27, 2010
Label: Keluarga Sakinah
Memuliakan Keluarga
Diposting oleh Unknown di Senin, Desember 27, 2010
Label: Keluarga Sakinah
Renungan Buat Istri
Apakah akan membahayakan dirimu, kalau anda menemui suamimu dengan wajah yang berseri, dihiasi senyum yang manis di saat dia masuk rumah.?
Apakah memberatkanmu, apabila anda menghapus debu dari wajahnya, kepala, dan baju serta mengecup pipinya.?!!
Apakah anda akan merasa sulit, jika anda menunggu sejenak di saat dia memasuki rumah, dan tetap berdiri sampai dia duduk.!!!
Diposting oleh Unknown di Selasa, Desember 21, 2010
Label: Munakahat
Renungan Buat Sang Suami
Apakah membebanimu wahai hamba Allah, untuk tersenyum di hadapan istrimu dikala anda masuk ketemu istri tercinta, agar anda meraih pahala dari Allah?!!
Apakah membebanimu untuk berwajah yang berseri-seri tatkala anda melihat anak dan istrimu?!!
Apakah menyulitkanmu wahai hamba Allah, untuk merangkul istrimu, mengecup pipinya serta bercumbu disaat anda menghampiri dirinya?!!
Diposting oleh Unknown di Selasa, Desember 21, 2010
Label: Munakahat
Ayah, Dengarlah Curhatku!
Akan tetapi wahai Ayah yang penyayang, apakah perhatianmu kepada si buah hati berupa perhatian penuh terhadap sekolah, pendidikan, masa depan dan urusan dunianya itu -karena memang engkau sadar itu adalah kewajibanmu- sama seperti perhatianmu terhadap akhirat mereka? Apakah engkau benar-benar memikirkan dan mengkhawatirkan nasib mereka setelah mati seperti halnya perhatianmu akan kenyamanan dan kebahagiaan hidup mereka sewaktu di dunia? Inilah tanggung jawabmu wahai Ayah. Engkau curahkan semuanya untuk dunia yang fana sementara engkau abaikan akhirat yang kekal selamanya. Engkau sibuk memikirkan kehidupan mereka tapi engkau lupakan keadaan setelah matinya. Engkau bangun bagi mereka rumah dari tanah, batu dan bata di dunia tapi engkau haramkan mereka untuk mendapatkan rumah di akhirat yang indah bertatahkan intan permata.
Diposting oleh Unknown di Selasa, Desember 21, 2010
Menikahlah, karena nikah itu lebih mudah menundukkan pandangan dan lebih membentengi farji (kemaluan).
1. Melengkapi agamanya
“Barang siapa menikah, maka ia telah melengkapi separuh dari agamanya. Dan hendaklah ia bertaqwa kepada Allah dalam memelihara yang separuhnya lagi. (HR. Thabrani dan Hakim).
2. Menjaga kehormatan diri
“Wahai para pemuda! Barang siapa diantara kalian berkemampuan untuk nikah, maka nikahlah, karena nikah itu lebih mudah menundukkan pandangan dan lebih membentengi farji (kemaluan). Dan barang siapa yang tidak mampu, maka hendaklah ia puasa, karena puasa itu dapat membentengi dirinya. (HSR. Ahmad, Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasaiy, Darimi, Ibnu Jarud dan Baihaqi).
Diposting oleh Unknown di Selasa, Desember 21, 2010
Keutamaan Wanita Shalehah
الدُّنْيَا مَتاَعٌ وَخَيْرُ مَتَاعِ الدُّنْيَا الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ
“Sesungguhnya dunia itu adalah perhiasan2 dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalihah.” (HR. Muslim no. 1467)
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada Umar ibnul Khaththab radhiallahu ‘anhu:
أَلاَ أُخْبِرَكَ بِخَيْرِ مَا يَكْنِزُ الْمَرْءُ، اَلْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ، إِذَا نَظَرَ إِلَيْهَا سَرَّتْهَ وَإِذَا أَمَرَهَا أَطَاعَتْهَ وَإِذَا غَابَ عَنْهَا حَفِظَتْهَ
Diposting oleh Unknown di Selasa, Desember 21, 2010
Janji Allah Bagi Orang Yang Akan Menikah
Berikut ini sekelumit apa yang bisa saya hadirkan kepada pembaca agar dapat meredam perasaan negatif dan semoga mendatangkan optimisme dalam mencari teman hidup. Semoga bermanfaat buat saya pribadi dan kaum muslimin semuanya. Saya memohon kepada Allah semoga usaha saya ini mendatangkan pahala yang tiada putus bagi saya.
Inilah kabar gembira berupa janji Allah bagi orang yang akan menikah. Bergembiralah wahai saudaraku…
Diposting oleh Unknown di Selasa, Desember 21, 2010
Label: Munakahat
Penawar Kerasnya Qalbu
Diposting oleh Unknown di Rabu, Desember 15, 2010
Penyebab Kerasnya Kalbu
Di antaranya: banyak bicara tanpa disertai dengan dzikir kepada Allah. Sebagaimana dalam hadis Ibnu Umar yang terdahulu.
Di antaranya: melanggar perjanjian dengan Allah ta’ala. Allah berfirman:
Diposting oleh Unknown di Rabu, Desember 15, 2010
Kerasnya Qalbu dan Akibatnya
Diposting oleh Unknown di Rabu, Desember 15, 2010
Puasa Asyura, 9, 10, 11 Muharam
Diposting oleh Unknown di Rabu, Desember 15, 2010
Bukan dari kakinya untuk dihinakan
Bukan pula dari kepalanya untuk disembah
Tetapi dari tulang rusuk
Yang dekat dengan tangannya untuk dilindungi
Yang dekat dengan hatinya untuk dicintai
Dari seorang teman, saya hafal syair ini sejak SMP. Sampai sekarang saya tidak tahu persis siapa yang menggubah syair ini. Yang saya tahu, substansi syair ini tidak salah. Kata-katanya indah dan memiliki hikmah.
“Adam berjalan sendirian di surga”, kata Ibnu Katsir dalam Al-Bidayah wan Nihayah, “Kemudian ia tertidur sejenak. Setelah bangun, dilihatnya duduk seorang wanita di sampingnya. Ia diciptakan dari tulang rusuk Adam” Kita kini mengetahui bahwa wanita itulah nenek moyang segala umat. Namanya Hawa. Ketika Malaikat bertanya kepada Adam, mengapa namanya Hawa, Adam menjawab: “Karena ia diciptakan dari sesuatu yang hidup”.
Diposting oleh Unknown di Sabtu, November 20, 2010
Sekuntum “Cinta” Pengantin Syurga
Diposting oleh Unknown di Sabtu, November 20, 2010
Lelaki Dua Syurga
Mendung duka belum tersaput dari wajah lelaki yang baru kehilangan orang yang paling dikasihi. Dia tidak tahu bahwa ternyata malam itu adalah malam terakhir dirinya menjumpai istri di rumahnya yang sederhana.. Terbayang kembali wajah istrinya, yang demikian baik kepadanya. Dialah yang senantiasa menghibur kesedihannya. Ikut memahami dan merasakan kegalauannya. Istri yang selalu mendoakannya agar dirinya mendapatkan hidayah Allah. Istri yang senantiasa mengalirkan air mata pada tiap-tiap pertengahan malam, yang selalu menyemangati untuk selalu mencari ridha Allah.
Diposting oleh Unknown di Sabtu, November 20, 2010
“Apabila engkau tidak menikahkannya,” lanjut beliau tentang pinangan lelaki shalih itu, “Niscaya akan terjadi fitnah di muka bumi dan kerusakan yang meluas.” Di sini Rasulullah mengabarkan sebuah ancaman atau konsekuensi jika pinangan lelaki shalih itu ditolak oleh pihak yang dipinang. Ancamannya disebutkan secara umum berupa fitnah di muka bumi dan meluasnya kerusakan.
Diposting oleh Unknown di Sabtu, November 20, 2010
Atas Nama Ta'aruf! Pahami dan Renungkan !!!!!
ukhti muslimah....
Sungguh pun taaruf bukanlah sebuah permainan....bukan sekedar coba-coba...bukan sekedar perkiraan...
"hmm..siapa tau cocok..."
"hmm...siapa tau jodoh..."
"siapa tau..."siapa tau...'
atau bahkan...
" Hmm....lumayanlah...buat hepi-hepian...???????"
Astaghfirullah....
Sungguh...Taaruf itu bukanlah sebuah keisengan seperti itu....!!!!
Bagaimana mungkin SATU-SATUNYA JALAN YANG DIHALALKAN OLEH ALLAH...OLEH ISLAM..adalah sebuah permainan iseng...permainan coba-coba...sebuah kesenangan terselubung...??????
Bagaimana mungkin suatu upaya untuk menghindari PACARAN...justru tanpa disadari masuk dalam PACARAN tersebut...
Diposting oleh Unknown di Selasa, November 09, 2010
Label: Ta'aruf
..:: Jangan Khawatir, Tulang Rusuk Takkan Tertukar ::..
..:: Jangan Khawatir, Tulang Rusuk Takkan Tertukar ::..
“untuk apa antum katakan itu skrg akhi?...
Jika belum siap adalah jawabannya,
alu mengapa harus antum katakan rencana tersebut pada saya?
Tak tahu kah antum,kalimat itu menggoyahkan kekokohan iman yang susah payah saya bangun.
Diposting oleh Unknown di Selasa, November 09, 2010
Akhlak Islam Cerminan Aqidah Islam
Akhlak Islam Cerminan Aqidah Islam
Diposting oleh Unknown di Sabtu, Oktober 30, 2010
Saat Kematangan Usia
Saat Kematangan Usia
Oleh NoerwatiMemasuki umur 23 tahun mungkin bagi sebagian orang memang masih sangat muda. Saat usia ini kebanyakan wanita masih sibuk dalam merentas karir dan menuntut ilmu setinggi-tingginya. Begitu juga impian ku ingin tetap punya prestasi akademik yang semakin memantapkan karir juga kedudukanku di masyarakat. Prestasi akademik menjadi begitu penting membuatku kembali mendaftarkan diri di sebuah universitas swasta melanjutkan langkahku menempuh pendidikan.
Mulai kembali mengirimkan lamaran-lamaran pekerjaan baru karena ingin pengalaman-pengalaman baru. Membuka diri kembali pada dunia luar setelah sekian lama menjadi karyawan tetap dan duduk manis dihadapan komputer setiap hari. Aku ingin segera berubah, mengekspansi hidupku sendiri.
Diposting oleh Unknown di Sabtu, Oktober 30, 2010
Ibu, Uhibbuki Fillah
Ibu, Aku Selalu Mencintaimu
Ibu…
Saat kanak-kanak dulu, ada sebuah peristiwa yang membuatku sangat takut. Tapi Bu…Engkau datang melindungiku. Mungkin Ibu lupa, tapi aku akan mengenangnya sebagai bagian dari lukisan indah darimu.
Peristiwa itu terjadi kira-kira saat aku berusia enam tahun, dan telah duduk di bangku kelas satu sekolah dasar. Pada saat itu, siang hari, Ibu akan pergi ke sebuah acara. Sebelum pergi, ibu telah memberiku sebuah pengertian agar tidak naik di meja belajar kakak. Ibu juga telah memberikan alasannya.
Saat itu, aku sangat senang bermain di atas meja. Tapi saat meja kakak telah diberi selembar kaca, dengan tujuan memudahkannya menulis ataupun menggambar di atasnya. Karena memang permukaan meja belajar kakak tidak begitu mulus. Jadi memberikan selembar kaca di atasnya dengan harapan membantu proses belajar kakak akan menjadi lebih baik.
Diposting oleh Unknown di Sabtu, Oktober 30, 2010
Tauhid: Pentingnya Akidah Dalam Kehidupan Seorang Insan
Tauhid: Pentingnya Akidah Dalam Kehidupan Seorang Insan
Akidah secara bahasa artinya ikatan. Sedangkan secara istilah akidah artinya keyakinan hati dan pembenarannya terhadap sesuatu. Dalam pengertian agama maka pengertian akidah adalah kandungan rukun iman, yaitu:
- Beriman dengan Allah
- Beriman dengan para malaikat
- Beriman dengan kitab-kitab-Nya
- Beriman dengan para Rasul-Nya
- Beriman dengan hari akhir
- Beriman dengan takdir yang baik maupun yang buruk
Diposting oleh Unknown di Jumat, Oktober 29, 2010
Sayang...jawab donk. . . :) :D hehehe
jika kau mencintaiku karena kecantikanku
menyejukkan setiap mata yang memandangnya
kemudian aku bertanya
saat kecantikan itu memudar ditempuh usia
seberapa pudarkah kelak cintamu padaku?
jika kau mencintaiku karena sifatku yang ceria
menjadi semangat yang menyala di dalam hati mu
kemudian aku bertanya
bila keceriaan itu kelam dirundung duka
seberapa muram cintamu kan ada?
Diposting oleh Unknown di Kamis, Oktober 28, 2010
Label: Puisi
Laksana Setetes Air Di Tengah Samudera
Laksana Setetes Air Di Tengah Samudera
SYARIAH AKIDAH AKHLAK IBADAH |
Diposting oleh Unknown di Kamis, Oktober 28, 2010
Izinkan Aku Menyempurnakan Separuh Agamaku!
“Wahai ayah, ibu yang aku cintai…Saat jodoh itu berada dihadapanku, saat datang pasangan hidupku, saat dia datang untuk menyempurnakan imanku,, aku memohon jangan tunda untuk menuju mahligai yang dirahmati Allah swt dengan bingkai kasih sayang darimu wahai ayah, ibu aku takut jika ini terlalu lama, aku takut ini akan menjadi suatu kemasan dosa demi dosa yang berlindung dalam kata ta’aruf yang sebenarnya. Ayah Ibu yang aku sayangi bantu aku dengan mendoa’kan agar anakmu dapat merajut cinta dalam rahmat Allah ini, membingkai syurga didalamnya dan melahirkan keturunan-keturunan yang sholeh/sholehah.”
Diposting oleh Unknown di Kamis, Oktober 28, 2010
Label: Nikah
Diluaskan Dan Disempitkannya Rizki
Diposting oleh Unknown di Kamis, Oktober 28, 2010
7 Manfaat Do'a
Diposting oleh Unknown di Kamis, Oktober 28, 2010
Keadaan Bumi 3 Tahun Sebelum Munculnya Dajjal
Keadaan Kaum Muslimin Kala Keluarnya Dajjal
Diposting oleh Unknown di Kamis, Oktober 28, 2010
HIJAB FOR MUSLIMAH!
Sesungguhnya seorang wanita muslimah akan menemukan bahwa di dalam hukum islam ada perhatian yang sangat tinggi terhadap dirinya agar dapat menjaga kesuciannya, agar dapat menjadi wanita mulia dan memiliki kedudukan yang tinggi. Dan syarat-syarat yang diwajibkan pada pakaian dan perhiasannya tidak lain adalah untuk mencegah kerusakan yang timbul akibat tabarruj (berhias diri) dan menjaga dirinya dari gangguan orang-orang. Syariat Ini pun bukan untuk mengekang kebebasannya akan tetapi sebagai pelindung baginya agar tidak tergelincir pada lumpur kehinaan atau menjadi sasaran sorotan mata dan pusat perhatian.
KEUTAMAAN HIJAB
Pertama, Hijab merupakan tanda ketaatan seorang muslimah kepada Allah dan Rasul-Nya.
Allah telah mewajibkan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya berdasarkan firmanNya:
وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَمْرًا أَنْ يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ وَمَنْ يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلالا مُبِينًا
“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. dan Barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya Maka sungguhlah Dia telah sesat, sesat yang nyata.” (QS. Al Ahzab: 36)
Diposting oleh Unknown di Rabu, Oktober 27, 2010
Hadits Tentang Tawakkal
Hadits Tentang Tawakkal
Hushain bin Abdurrahman rahimahullaah berkata:كُنْتُ عِنْدَ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ فَقَالَ أَيُّكُمْ رَأَى الْكَوْكَبَ الَّذِي انْقَضَّ الْبَارِحَةَ قُلْتُ أَنَا ثُمَّ قُلْتُ أَمَا إِنِّي لَمْ أَكُنْ فِي صَلَاةٍ وَلَكِنِّي لُدِغْتُ قَالَ فَمَاذَا صَنَعْتَ قُلْتُ اسْتَرْقَيْتُ قَالَ فَمَا حَمَلَكَ عَلَى ذَلِكَ قُلْتُ حَدِيثٌ حَدَّثَنَاهُ الشَّعْبِيُّ فَقَالَ وَمَا حَدَّثَكُمْ الشَّعْبِيُّ قُلْتُ حَدَّثَنَا عَنْ بُرَيْدَةَ بْنِ حُصَيْبٍ الْأَسْلَمِيِّ أَنَّهُ قَالَ لَا رُقْيَةَ إِلَّا مِنْ عَيْنٍ أَوْ حُمَةٍ فَقَالَ قَدْ أَحْسَنَ مَنْ انْتَهَى إِلَى مَا سَمِعَ وَلَكِنْ حَدَّثَنَا ابْنُ عَبَّاسٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ عُرِضَتْ عَلَيَّ الْأُمَمُ فَرَأَيْتُ النَّبِيَّ وَمَعَهُ الرُّهَيْطُ وَالنَّبِيَّ وَمَعَهُ الرَّجُلُ وَالرَّجُلَانِ وَالنَّبِيَّ لَيْسَ مَعَهُ أَحَدٌ إِذْ رُفِعَ لِي سَوَادٌ عَظِيمٌ فَظَنَنْتُ أَنَّهُمْ أُمَّتِي فَقِيلَ لِي هَذَا مُوسَى صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَوْمُهُ وَلَكِنْ انْظُرْ إِلَى الْأُفُقِ فَنَظَرْتُ فَإِذَا سَوَادٌ عَظِيمٌ فَقِيلَ لِي انْظُرْ إِلَى الْأُفُقِ الْآخَرِ فَإِذَا سَوَادٌ عَظِيمٌ فَقِيلَ لِي هَذِهِ أُمَّتُكَ وَمَعَهُمْ سَبْعُونَ أَلْفًا يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ بِغَيْرِ حِسَابٍ وَلَا عَذَابٍ ثُمَّ نَهَضَ فَدَخَلَ مَنْزِلَهُ فَخَاضَ النَّاسُ فِي أُولَئِكَ الَّذِينَ يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ بِغَيْرِ حِسَابٍ وَلَا عَذَابٍ فَقَالَ بَعْضُهُمْ فَلَعَلَّهُمْ الَّذِينَ صَحِبُوا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَالَ بَعْضُهُمْ فَلَعَلَّهُمْ الَّذِينَ وُلِدُوا فِي الْإِسْلَامِ وَلَمْ يُشْرِكُوا بِاللَّهِ وَذَكَرُوا أَشْيَاءَ فَخَرَجَ عَلَيْهِمْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ مَا الَّذِي تَخُوضُونَ فِيهِ فَأَخْبَرُوهُ فَقَالَ هُمْ الَّذِينَ لَا يَرْقُونَ وَلَا يَسْتَرْقُونَ وَلَا يَتَطَيَّرُونَ وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ فَقَامَ عُكَّاشَةُ بْنُ مِحْصَنٍ فَقَالَ ادْعُ اللَّهَ أَنْ يَجْعَلَنِي مِنْهُمْ فَقَالَ أَنْتَ مِنْهُمْ ثُمَّ قَامَ رَجُلٌ آخَرُ فَقَالَ ادْعُ اللَّهَ أَنْ يَجْعَلَنِي مِنْهُمْ فَقَالَ سَبَقَكَ بِهَا عُكَّاشَةُ
“Saya pernah bersama Said bin Jubair lalu dia berkata, ‘Siapa di antara kalian yang melihat bintang jatuh tadi malam? ‘ Aku menjawab, ‘Aku’. Kemudian aku berkata, ‘Tapi aku tidak sedang mengerjakan shalat, akan tetapi aku terbangun karena aku disengat (binatang).’ Sa’id lalu berkata, “Lantas apa yang kamu perbuat? ‘ Aku menjawab, ‘Aku meminta untuk diruqyah.’ Sa’id bertanya,
Diposting oleh Unknown di Kamis, Oktober 21, 2010
DAMPAK MAKSIAT TERHADAP IMAN
DAMPAK MAKSIAT TERHADAP IMAN
Jadi cabang-cabang ini tidak bernilai atau berbobot sama, baik yang berupa mengerjakan (kebaikan) maupun meninggalkan (larangan). Karena itu maksiat juga berbeda-beda. Dan maksiat berarti keluar dari ketaatan. Jika ia dilakukan karena ingkar atau mendustakan maka ia bisa membatalkan iman.
Sebagaimana Allah menceritakan tentang Fir’aun dengan firmanNya:
فَكَذَّبَ وَعَصَى
“Tetapi Fir’aun mendustakan dan mendurhakai.” (QS. An-Nazi’at [79] : 21)
Diposting oleh Unknown di Kamis, Oktober 21, 2010
HAL-HAL YANG MEMBATALKAN IMAN
HAL-HAL YANG MEMBATALKAN IMAN
1. Mengingkari rububiyah Allah atau sesuatu dari kekhususan-kekhususanNya, atau mengaku memiliki sesuatu dari kekhususan tersebut atau membenarkan orang yang mengakuinya.
Allah Subhannahu wa Ta’ala berfirman:
وَقَالُوا مَا هِيَ إِلَّا حَيَاتُنَا الدُّنْيَا نَمُوتُ وَنَحْيَا وَمَا يُهْلِكُنَا إِلَّا الدَّهْرُ وَمَا لَهُمْ بِذَلِكَ مِنْ عِلْمٍ إِنْ هُمْ إِلَّا يَظُنُّونَ
“Dan mereka berkata, ‘Kehidupan ini tak lain hanyalah kehidupan di dunia saja, kita mati dan kita hidup dan tidak ada yang membinasakan kita selain masa’, dan mereka sekali-kali tidak mempu-nyai pengetahuan tentang itu, mereka tidak lain hanyalah menduga-duga saja.” (QS. Al-Jatsiyah [45] : 24)
2. Sombong serta menolak beribadah kepada Allah.
Allah Subhannahu wa Ta’ala berfirman:
لَنْ يَسْتَنْكِفَ الْمَسِيحُ أَنْ يَكُونَ عَبْدًا لِلَّهِ وَلَا الْمَلَائِكَةُ الْمُقَرَّبُونَ وَمَنْ يَسْتَنْكِفْ عَنْ عِبَادَتِهِ وَيَسْتَكْبِرْ فَسَيَحْشُرُهُمْ إِلَيْهِ جَمِيعًا (172) فَأَمَّا الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ فَيُوَفِّيهِمْ أُجُورَهُمْ وَيَزِيدُهُمْ مِنْ فَضْلِهِ وَأَمَّا الَّذِينَ اسْتَنْكَفُوا وَاسْتَكْبَرُوا فَيُعَذِّبُهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا وَلَا يَجِدُونَ لَهُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ وَلِيًّا وَلَا نَصِيرًا (173)
“Al-Masih sekali-kali tidak enggan menjadi hamba bagi Allah, dan tidak (pula enggan) malaikat-malaikat yang terdekat (kepada Allah). Barangsiapa yang enggan dari menyembahNya dan menyombongkan diri, nanti Allah akan mengumpulkan mereka semua kepadaNya. Adapun orang-orang yang beriman dan berbuat amal shalih, maka Allah akan menyempurnakan pahala mereka dan me-nambah untuk mereka sebagian dari karuniaNya. Adapun orang-orang yang enggan dan menyombongkan diri, maka Allah akan menyiksa mereka dengan siksaan yang pedih, dan mereka tidak akan memperoleh bagi diri mereka, pelindung dan penolong selain daripadaNya.” (QS. An-Nisa’ [4]: 172-173)
3. Menjadikan perantara dan penolong yang ia sembah atau ia mintai (pertolongan) selain Allah.
Allah Subhannahu wa Ta’ala berfirman:
وَيَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ مَا لَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنْفَعُهُمْ وَيَقُولُونَ هَؤُلَاءِ شُفَعَاؤُنَا عِنْدَ اللَّهِ قُلْ أَتُنَبِّئُونَ اللَّهَ بِمَا لَا يَعْلَمُ فِي السَّمَاوَاتِ وَلَا فِي الْأَرْضِ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى عَمَّا يُشْرِكُونَ
“Dan mereka menyembah selain Allah apa yang tidak dapat mendatangkan kemadharatan kepada mereka dan tidak (pula) kemanfaatan, dan mereka berkata, ‘Mereka itu adalah pemberi syafa’at kepada kami di sisi Allah’. Katakanlah, ‘Apakah kamu mengabarkan kepada Allah apa yang tidak diketahuiNya baik di langit dan tidak (pula) di bumi? Mahasuci Allah dan Mahatinggi dari apa yang mereka persekutukan (itu).” (QS. Yunus [10]: 18)
لَهُ دَعْوَةُ الْحَقِّ وَالَّذِينَ يَدْعُونَ مِنْ دُونِهِ لَا يَسْتَجِيبُونَ لَهُمْ بِشَيْءٍ إِلَّا كَبَاسِطِ كَفَّيْهِ إِلَى الْمَاءِ لِيَبْلُغَ فَاهُ وَمَا هُوَ بِبَالِغِهِ وَمَا دُعَاءُ الْكَافِرِينَ إِلَّا فِي ضَلَالٍ
“Hanya bagi Allah-lah (hak mengabulkan) do’a yang benar. Dan berhala-berhala yang meraka sembah selain Allah tidak dapat memperkenankan sesuatu pun bagi mereka, melainkan seperti orang membukakan kedua telapak tangannya ke dalam air supaya sampai air ke mulutnya, padahal air itu tidak dapat sampai ke mulutnya. Dan do’a (ibadah) orang-orang itu, hanyalah sia-sia belaka.” (QS. Ar-Radu [13]: 14)
Diposting oleh Unknown di Kamis, Oktober 21, 2010
Did U Know??? Islam itu mengatur dari hal yang paling kecil :)
Tahukah anta ? - 1 | | | |
Written by masfahri.blogdrive.com |
Thursday, 27 November 2008 03:47 |
Tahukah anta? Setiap mu'min itu adalah bersaudara sebenarnya.(49:10) Tahukah anta? Setiap manusia yang mengaku beriman dan mereka pasti akan diuji bagi membuktikan keimanan mereka.(29:2) Tahukah anta? Bahawa tingkatan cinta dihati kita sebenarnya ALLAH - RASULULLAH - JIHAD sebelum lain2nya(9:24) Tahukah anta? Bahawa dunia ini sebenarnya adalah satu permainan dan melalaikan.(57:20) Tahukah anta? Kaum yahudi dan nasrani selamanya tidak akan redha dengan kita sehingga kita mengikut cara hidup mereka. (2:120) Tahukah anta? Bahawa mereka yang tidak menggunakan pancaindera untuk melihat ayat-ayat allah mereka sebenarnya diumpama seperti binatang ternak bahkan lebih sesat lagi (7:179) Tahukah anta? Bahawa mereka yang kafir/ingkat kepada ayat2 Allah, mereka akan dimasukkan ke dalam api neraka, setiap kali kulit mereka hangus akan diganti dengan kulit yang baru supaya mereka merasakan azab itu berulang2 kali. (4:56) Tahukah anta? Bahawa wanita-wanita, anak-anak, harta dijadikan terasa indah di pandangan mata kita sedang akhirat itulah tempat kembali yang baik. (3:14) |
Diposting oleh Unknown di Rabu, Oktober 20, 2010
Apakah Allah ( اللَّهُ ) itu ada?????
Segala Puji hanya milik Dzat yang Maha Mulia, yang memberikan mahlukNya begitu banyak nikmat yang Allah SWT sendiri nyatakan "menghitung-hitung nikmatKu pun engkau tidak akan mampu".. Terlebih lagi nikmat "Iman dan Islam" yang akan mengantarkan kita ke negeri kekal lagi abadi yaitu SurgaNya Allah SWT tapi sangat sedikit kita bersyukur.
Shalawat dan Salam kepada Baginda Rasulullah SAW, Kekasih Allah juga para ahlul bait dan para sahabat2 beliau yang kita sebagai ummatnya, saudara seIman mereka di masa sekarang ini belum pernah melihatnya tapi tetap merasakan kehadirannya dan senantiasa merindukan perjumpaan dengannya.
Dikisahkan seorang profesor di sebuah universitas terkenal menantang mahasiswa-mahasiswanya dengan pertanyaan,
"Apakah Allah Benar-benar menciptakan segala sesuatunya?"
Seorang siswa dengan berani menjawab,
"Ya, Dia yang menciptakan segala sesuatu".
"Tuhan menciptakan semuanya?" Tanya professor.
"Ya pak" jawab siswa.
Profesor itu menjawab, "Jika Tuhan memang menciptakan segala sesuatu, maka Tuhan menciptakan kejahatan. Karena kejahatan itu ada, dan menurut prinsip bahwa pekerjaan kita menjelaskan siapa sebenarnya kita, jadi kita bisa berasumsi bahwa Tuhan adalah kejahatan".
Mahasiswa itu terdiam dan tidak menjawab hipotesis profesor. Profesor itu merasa menang dan bangga bahwa sekali lagi dia telah membuktikan bahwa agama hanya mitos.
Seorang mahasiswa lain mengangkat tangannya dan berkata,
"Profesor, boleh saya menanyakan sesuatu?".
"Tentu saja" jawab profesor,
Mahasiswa itu berdiri dan bertanya,
"Profesor, apakah dingin itu ada?"
"Pertanyaan macam apa itu?? Tentu saja ada.
Apakah kamu tidak pernah sakit flu atau kedinginan?"
Tanya profesor dan mahasiswa lainnya tertawa cekikikan.
Anak muda itu menjawab, "Kenyataannya, Pak, dingin itu tidak ada, sesuai dengan hukum fisika, yang kita anggap dingin tidak panas Suhu-460F adalah ketiadaan panas sama sekali, dan semua partikel menjadi diam dan tidak mampu bereaksi pada suhu, manusia telah menciptakan kata dingin untuk menggambarkan ketiadaan panas ".
Mahasiswa itu melanjutkan, "Profesor, apakah gelap itu ada?" Profesor itu menjawab, "Tentu saja itu ada".
Mahasiswa itu menjawab, "Sekali lagi anda salah Pak, Kegelapan tidak ada. Kegelapan adalah suatu keadaan dimana tidak ada cahaya, kita bisa mempelajari cahaya, tapi tidak dengan kegelapan".
"Kita bisa menggunakan prisma Newton untuk memecahkan cahaya menjadi beberapa warna dan mempelajari berbagai panjang gelombang setiap warna Tapi Anda tidak bisa mengukur gelap.".
"gelap suatu ruangan diukur oleh jumlah cahaya yang ada di ruangan tersebut, kata gelap manusia gunakan untuk menggambarkan ketiadaan cahaya".
Akhirnya mahasiswa itu bertanya,
"Profesor, apakah kejahatan itu ada?"
Dengan bimbang profesor menjawab,
"Tentu saja, karena saya telah katakan sebelumnya, seperti yang kita lihat setiap hari di surat kabar dan TV, Banyak kasus kejahatan dan kekerasan di antara manusia. Kasus-kasus ini adalah manifestasi dari kejahatan".
Menurut pernyataan profesor mahasiswa itu menjawab,
"Sekali lagi anda salah pak, kejahatan itu tidak ada. Kejahatan adalah ketiadaan Tuhan. Seperti dingin atau gelap, kejahatan adalah kata yang digunakan manusia untuk menggambarkan/mendeskripsikan tidak adanya Allah ".
"Tuhan tidak menciptakan kejahatan. Kejahatan adalah hasil dari tidak adanya kasih sayang Tuhan di dalam hati manusia"
Mendengar hipotesis ini Profesorpun akhirnya terdiam.
dan nama mahasiswa muda itu adalah "Albert Einstein"
Semoga Allah mengabadikan iman di dalam diri kita sampai nafas terakhir yang kita miliki.
kebenaran artikel ini berasal dari Allah dan sebagai atas kesalahan di dalamnya, karena keterbatasan ilmu pengetahuan saya dan karena kebodohan saya sendiri.
Jazakumullah Akhsanul Jazza .. Subhanallah wabihamdihi Subhanakallahumma wabihamdika AsyaduAllahilaha illa Anta Astagfiruka wa'atubu Ilaik Wassalamu'alaikum warahmatullahi Wabarakatuh ..
Diposting oleh Unknown di Selasa, Oktober 19, 2010
Untukmu ya Ukhti Yang Menunggu Kedatangan Ku!
Bismillah,,,,,,
Ukhti....
Jikalau tiba saatnya bertemu...
bersabarlah dikau dengan kekuranganku....
bersabarlah dikau dengan apa yang tampak sekilas....
sesungguhnya aku ini hanyalah seseorang anak adam yang biasa-biasa saja....
yang biasa dipandang sebelah mata....
Ukhti....
Jika Allah memang memilihku tuk mendampingimu....
Kumohon....
Hendaklah dikau selalu mengingatkan diriku ini yang lemah ini....
Yang mungkin menelantarkan hak-hakmu....
Yang mungkin lupa diri dan tak tau diri....
Yang mungkin lupa akan kewajibanku ini....
Ukhti....Terimalah salamku ini....
Jagalah dirimu dengan sebaik-baiknya ukhti....
Berimanlah pada Allah swt....
dan bertakwalah pada Allah....
Patuhilah Allah dan Rasulnya....
Jangan terbawa oleh arus musuh-musuh Islam ukhti....
Diposting oleh Unknown di Kamis, Oktober 07, 2010
Cara menjadi Istri Sholeha : Hindari 6 Sifat ini... (Bacalah...Bagikanlah)
Cara menjadi Istri Sholeha : Hindari 6 Sifat ini... (Bacalah...Bagikanlah)
2. Al-Manaanah: suka mengungkit. Kalau suami melakukan hal yg dia tak berkenan maka diungkitlah segala hal tentang suaminya itu. sangat senang hendak membicarakan suami: tak ingat budi, tak bertanggungjawab, tak sayang dan macam-macam. Padahal suami sudah memberi perlindungan macam2 padanya.
3. Al -Hunaanah:
ingin pada suami yg lain atau berkenan kpd lelaki yg lain. sangat suka membanding-bandingkan suaminya dg suami/lelaki lain. Tak redha dg suami yg ada.
Diposting oleh Unknown di Rabu, Oktober 06, 2010
Jangan Biarkan Amalan Berlalu Sia-Sia
Jangan Biarkan Amalan Berlalu Sia-Sia
Salah satu tujuan utama dalam beramal adalah mendapat pahala dari Allah ta’alla, lantas bagaimana jika amalan yang sangat diharapkan sebagai tabungan diakherat ternyata ‘kopong’ alias sia-sia dan tak tertulis sabagai amalan?
Bagaimana mungkin amalan akan diterima tatkala kita tidak mengetahui cara agar amalan bisa diterima dan mendapat ridho dari Allah? Apalagi jika barometer kesuksesan dalam beramal tatkala mendapat pujian belaka. Tak dapat diragukan lagi walaupun lisan ini mengatakan ‘Aku ikhlas’ namun ikhlas tak semudah hanya ucapan saja dan malahan perlu dicek lagi arti keikhlasannya. Baiklah marilah kita berusaha mengetahui kaidah-kaidah dalam beramal agar amalan kita tidak sia-sia. Dan ingatlah tak ada satu detik waktupun menjadi sia-sia dan berakhir penyesalan jika segera diikuti dengan taubat dan membenahi cara beramal dengan benar.
Amalan tidak lepas dari 2 hal yaitu ikhlas dan ittiba’.
- Ikhlas adalah niat dalam beramal, dan ikhlas merupakan ruh bagi amalan. Dalilnya, “Sesungguhnya amal-amal itu tergantung dengan niat dan sesungguhnya setiap orang itu mendapatkan balasan sesuai dengan yang diniatkannya.” (Muttafaqun’alaihi)
- Yang kedua adalah ittiba’. Iittiba’ adalah amalan hendaknya dilakukan sesuai dengan yang dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dan ittiba’ ini laksana jiwa bagi amalan. Allah ta’ala berfirman, “Kataknlah, jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. Allah maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Qs. Ali Imran:31)
Diposting oleh Unknown di Selasa, Oktober 05, 2010
Islam: The Perfect Religion and Best Way of Life for All
Diposting oleh Unknown di Senin, Oktober 04, 2010
Isyhadu Bi Ana Muslimin,, Sebuah renungan dari perpecahan yang terjadi di Indonesia saat ini!
Ketika aku menyebut diriku PKS
yang lain akan menuduhku sebagai pro demokrasi. Walau sebenarnya bukan itu tujuanku…
Atau ketika aku bicara bahwa aku HTI
yang lain akan bilang aku tidak mengimani adzab kubur, turunnya al mahdi, bahkan tidak mengambil hadits ahad, padahal aku bukan seperti itu.
Dan ketika aku mengaku Jama’ah Tabligh
oh no!! yang lain mencibirku karena aku meningalkan anak istriku sendirian, padahal tujuanku dakwah.
Ketika aku mengklaim diriku SALAFY
yang lain berteriak…”JANGAN SUKA MEMBID’AH-BID’AHKAN ORANG LAIN!!!!” padahal aku thau mana benar dan mana salah. Aku hanya ingin membetulkan.
Aku memutuskan…
Untuk berhenti sejenak…
Menertawakan mereka yang merasa benar dengan jalannya masing-masing
berfikir sejenak, mengapa ini bisa terjadi ? Bahkan disini! tidak ada lagi Ukhuwah Islamiyah! Yang ada hanya ukhuwah PKS-iyah, ukhuwah HTI-iyah, Ukhuwah Salafy-iyah, Ukhuwah JT-iyah dan semua Ukhuwah Ashobiyah lainnya yang jelas-jelas merupakan PERPECAHAN…
Semua perdebatan yang katanya mencari “PENCERAHAN”
Bisakah dirasakan “PENCERAHAN” nya ?
Saya sama sekali tidak bisa merasakanya….Bagaimana dengan anda?
Aku malu pada Rasulullah saw, karena aku sendiri tidak berdaya…
Aku seorang MUSLIM. Ya, seorang MUSLIM
Seorang mutarobby yang fikrohnya dipupuk oleh tarbiyah, tapi aku bukan PKS…
Dan mencoba mencontoh apa yang dilakukan salafusshalih, tapi aku bukan SALAFY…
Dengan kegemilangan islam dan khilafah sebagai tujuan, aku bukan HTI…
Dan aku tahu…
Dimana aku berpijak…
Di situ ladang dakwahku….
Tanpa harus menjelek-jelekkan orang lain….
Karena aku seorang MUSLIM….
Astaghfirullahal adzim…
Astaghfirullahal adzim…
astaghfirullahal adzim…
Yuk Saudara & sahabat! Kita berjalan beriringan. dalam kendaraan masing dengan tertib.
Saling salip boleh namun tidak saling senggol karena kita menuju ke arah yang sama.
Nothing's gonna hurt as long as we're both living for the same dream
Diposting oleh Unknown di Senin, Oktober 04, 2010
Kapan Engkau Datang? Sebuah curahan hati seorang akhwat menginjak 25 tahun!
Kapan Engkau Datang?
Diposting oleh Unknown di Sabtu, Oktober 02, 2010
Label: Suami
Khitbah dan Akad Nikah
Khitbah dan Akad Nikah
KHITBAH. Kata khitbah dalam terminology arab memiliki 2 akar kata. Yang pertama al-khithab yang berarti pembicaraan dan yang kedua al-khathb yang artinya persoalan, kepentingan dan keadaan. Jadi, jika dilihat dari segi bahasa khitbah adalah pinangan atau permintaan seseorang (laki-laki) kepada perempuan tertentu untuk menikahinya. Makna khitbah menurut istilah syariat tidak keluar dari makna bahasa tadi.Dalam islam, seorang laki-laki berhak meminang perempuan yang diinginkan menjadi istrinya, demikian pula seorang perempuan boleh meminang laki-laki yang diinginkan menjadi suaminya.
Diposting oleh Unknown di Jumat, Oktober 01, 2010
Seputar Khitbah dalam Pandangan Islam
I. Pengertian Khithbah
Diposting oleh Unknown di Jumat, Oktober 01, 2010
MENCARI HIDAYAH ALLAH
MENCARI HIDAYAH ALLAH
Bagaimana Ketika Orang Tua Tidak Merestui Calon Pasangan?
Bagaimana Ketika Orang Tua Tidak Merestui Calon Pasangan?
Terima Kasih.
Seorang Muslimah
Alamat: Surabaya
Email: aldya_xxxxx@yahoo.com
Jawaban:
Pertama:
Ukhti… Perlu kita ingat kembali bahwa hukum wanita menjalin hubungan dengan laki-laki yang bukan mahram (pacaran) adalah haram, sebagaimana ditegaskan oleh para ulama. Allah Ta’ala berfirman:
“Dan janganlah kalian mendekati zina, karena ia merupakan suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk.” (Qs. Al-Isra’: 32)
Ayat ini melarang dan mengharamkan kita untuk mendekati zina, apapun bentuknya. Dan diantara bentuk perbuatan mendekati zina adalah pacaran.
Ingat pula sabda Nabi -shallallahu’alaihi wa sallam-:
“Sesungguhnya Allah mentakdirkan untuk anak adam, bagian zina yang ia pasti akan melakukannya. Maka zinanya mata adalah melihat, zinanya lisan adalah dengan bertutur kata, dan hatinya berangan-angan dan menyenangi sesuatu. Sedang kemaluannya, bisa jadi ia menuruti semua itu, dan bisa juga ia tidak menurutinya.” (HR. Bukhari no.6243, Muslim no.2657)
“Andai saja kepala salah seorang dari kalian ditusuk dengan penusuk dari besi, itu lebih baik bagi dia, daripada memegang wanita yang tidak halal baginya.” (HR. Thabarani, dan di-shahih-kan oleh Albani dalam Silsilah Shahihah, hadits no: 226)
Dan Islam tidak melarang sesuatu, kecuali karena adanya banyak mafsadah di dalamnya, atau mafsadah-nya lebih besar dari pada manfaatnya. Baik mafsadah itu kita rasakan langsung atau tidak.
Oleh karena itu, mohonlah ampun kepada Allah dan bertaubatlah, karena Rasul -shallallahu’alaihi wa sallam- juga bersabda:
“Setiap anak adam itu banyak salahnya, dan sebaik-baik orang yang banyak salahnya itu mereka yang banyak taubatnya.” (HR. Tirmidzi: 2499, dan di-hasan-kan oleh Al Albani)
Kedua:
Jangan kita lupakan pula, bahwa kita terlahir di dunia, -dari bayi yang tidak tahu apa-apa, hingga dewasa sehingga kaya ilmu-, adalah atas jasa orang tua kita. Oleh karena itulah Islam sangat menekankan masalah berbakti kepada orang tua, membahagiakan mereka, dan tidak durhaka pada mereka. Bahkan Nabi -shallallahu ’alaihi wa sallam- bersabda:
رضا الله في رضا الوالدين وسخط الله في سخط الوالدين
“Keridhaan Allah itu terletak pada keridhaan kedua orang tua, dan (sebaliknya) kemurkaaan Allah (juga) terletak pada kemurkaan kedua orang tua.“
Apalagi, kita juga nantinya akan menjadi orang tua bagi anak-anak kita, bukankah ketika itu, kita juga ingin agar anak kita berbakti pada kita, membahagiakan kita, dan tidak mendurhakai kita?! Jika kita nantinya ingin seperti ini, maka hendaklah sekarang kita melakukannya untuk orang tua kita, karena balasan sesuatu itu sesuai dengan amalan yang kita lakukan. (fal jaza’u min jinsil amal)
Ketiga:
Islam sangatlah menghormati wanita, dan melindunginya dari segala sesuatu yang merugikan dan membahayakannya. Oleh karena itulah, ia tidak boleh menikah kecuali dengan izin dari walinya, sebagaimana sabda Nabi -shallallahu ’alaihi wa sallam-:
“Siapapun wanita yang menikah tanpa izin walinya, maka nikahnya batal (tidak sah).”
Dan jika bapak anti masih ada, beliaulah yang harus menjadi wali. Maka bagaimana anti akan menikah dengan sah, jika bapak anti tidak mengizinkannya?!
Keempat:
Keputusan menikah adalah keputusan yang sangat besar dalam perjalanan hidup anti, dan konsekuensinya akan anti rasakan seumur hidup. Oleh karena itu, hendaklah ekstra hati-hati dalam menghadapi masalah ini. Bertukar pendapatlah dengan orang yang paling berhak dijadikan rujukan, yakni orang tua kita. Biasanya mereka lebih jernih dalam melihat keadaan dari pada kita, karena mereka lebih pengalaman dalam mengarungi kehidupan, dan lebih matang pikirannya. Tentunya keputusan yang diambil dari kesepakatan antara kita dengan mereka, itu lebih baik dan lebih matang dari pada keputusan dari satu pihak saja.
Ditambah lagi, jika kita menjalani suatu keputusan atas restu dari orang tua, tentunya mereka akan selalu mendoakan kebaikan bagi kita, dan tidak diragukan lagi, doa mereka akan sangat mustajab dan menjadikan hidup kita penuh berkah, tentram, dan bahagia dunia akhirat.
Kelima:
Cobalah membayangkan jika anti berada di posisi orang tua, mungkin anti juga akan mengambil langkah yang sama. Karena seringkali orang tua lebih menghargai anaknya, dari pada kita sendiri. Oleh karena itu, mungkin orang tua merasa tidak pantas anaknya mendapatkan orang yang kurang memenuhi standar dalam pandangannya. Disinilah pentingnya komunikasi, tukar pendapat, dan saling memberi informasi.
Keenam:
Ingat pula sabda Nabi -shallallahu ’alaihi wa sallam- tentang pentingnya agama calon kita, tentunya orang yang agamanya kuat, lebih kita dahulukan dari pada orang yang agamanya lemah, karena orang yang agamanya kuat, akan lebih mengetahui hak dan kewajibannya sebagai kepala rumah tangga.
Ketujuh:
Mungkin solusi berikut bisa menjadi pertimbangan anti:
- Adakan komunikasi yang lebih baik dan lebih terbuka dengan orang tua.
- Jelaskan alasan yang mendasari langkah anti, dan kelebihan yang ada pada pilihan anti.
- Jelaskan kerugian yang timbul, jika anti meninggalkan pilihan anti.
- Jika satu kesempatan tidak cukup, teruslah komunikasi dalam kesempatan-kesempatan lainnya.
- Mungkin orang tua ada pandangan lain, cobalah untuk menjajakinya
- Jangan lupa untuk selalu berdoa kepada Allah, terutama ketika sujud dalam sholat, dan ketika sepertiga malam terakhir, agar dimudahkan urusan anti, dan diberikan solusi terbaik.
- Jangan lupa juga untuk sholat istikharah, dan memohon petunjuk Allah, apakah calon anti itu baik bagi masa depan anti di dunia dan akhirat, atau tidak?… Karena hanya Dia-lah yang maha mengetahui apa yang tersembunyi dari hambanya… Petunjuk dari sholat istikharah, tidak harus berupa mimpi, tapi bisa juga dengan perasaan hati, atau yang lainnya.
Sekian… Mohon ma’af bila ada kata yang kurang berkenan… Semoga anti bisa tabah dan sabar dalam menghadapi masalah ini… Dan diberikan taufiq oleh Allah untuk meraih yang terbaik bagi anti, di dunia ini hingga di akhirat nanti… amin.
Diposting oleh Unknown di Jumat, Oktober 01, 2010
Pribadi Pemaaf (2)
Pribadi Pemaaf (2)
“Dan perintahkanlah kebaikan…” Kata ‘urf berarti kebaikan yang dikenal, jelas, serta tidak memerlukan pengkajian dan perdebatan. Kebaikan yang diterima fitrah yang bersih dan jiwa yang lurus. Ketika jiwa telah terbiasa dengan kebiasaan ini, maka setelah itu jiwa akan mudah diarahkan, dan sukarela menerima berbagai macam kebaikan tanpa bersusah payah. Tidak ada faktor yang menghalangi jiwa dari kebaikan seperti kerumitan dan beban berat pada saat jiwa pertama kali mengenal berbagai taklif! Melatih jiwa itu pada mulanya harus ditempuh dengan cara yang mudah, agar ia mudah diarahkan dan terbiasa dengan sendirinya untuk memikul tugas yang lebih dengan ringan dan sukarela.
Diposting oleh Unknown di Kamis, September 30, 2010